Jumat, 24 April 2009

Prakata

PERANGKO

Penerbitan perangko pertama di dunia dilakukan di Inggris, pada tanggal 6 Mei 1840. Hal ini membuka lembaran sejarah baru bagi kemajuan pelayanan pos dan memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi kehidupan umat manusia di seluruh dunia. Kepeloporan Inggris untuk mengefisienkan pelayanan pos tersebut, kemudian diikuti oleh semua negara di dunia termasuk Indonesia.

Perangko pertama di Indonesia, terbit pada tanggal 1 April 1864. Ketika Nusantara masih di bawah kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda.

Benda yang berfungsi sebagai ’pengantar surat’ ini, sangat diminati banyak orang. Selain bentuk dan gambarnya yang unik dan berbeda, perangko dari masing-masing negara pun berbeda variasinya. Itulah yang menyebabkan mengapa banyak orang rela untuk berburu perangko kemana saja. Kadangkala perangko terbit dengan seri yang unik dan dalam jumlah yang terbatas.

Banyak orang mencoba untuk mencari tahu tentang gambar perangko secara lebih detail. Perangko banyak memberi hal yang kadang kita tidak tahu, antara lain : hobby, sarana rekreasi, memperkaya wawasan dan pengetahuan, memperluas persaudaraan, investasi, dll.

Lahirnya perangko, ternyata juga menimbulkan kegemaran atau hobby baru untuk mengumpulkan perangko itu sendiri, yang kemudian secara populer dikenal dengan sebutan filateli. Selanjutnya, terbentuklah perkumpulan-perkumpulan kolektor perangko atau filateli di seluruh dunia.

Dulu, hobby ini sangat terkenal, kalau ada majalah yang memuat orang untuk kenalan, kontak, banyak sekali yang nulis Hobbynya koleksi perangko atau filateli. Saat ini penggunaan internet sudah mulai banyak. Orang lebih senang menggunakan e-mail untuk berkirim surat, daripada surat pos yang menggunakan perangko. Pesan juga dapat dikirim lewat fasilitas SMS dan MMS di telepon genggam. Bila perlu, orang bahkan lebih memilih berbicara langsung lewat telepon dengan orang di kota lain, daripada merepotkan diri dengan mengirim surat pos.

Jadi, apakah betul bahwa di era teknologi ini, akan menyebabkan filateli juga semakin menyusut? Jawabnya, (seharusnya) tidak. Hobby mengoleksi sesuatu benda bahkan sebagian, semakin meningkat bila jumlah benda yang dikoleksi semakin terbatas. Bendanya menjadi langka, padahal peminatnya banyak. Hal itu menyebabkan nilai bendanya semakin tinggi, dan semakin banyak lagi yang "memburu" untuk berusaha mendapatkan benda tersebut.

Pada intinya, masa depan filateli tetap cerah. Hobby ini tak akan pernah ditinggalkan orang, walaupun mungkin suatu saat perangko sudah tak diterbitkan lagi. Bahkan bisa dikatakan saat ini, tiap saat ada saja kolektor baru yang ikut menambah jumlah mereka yang hobi mengoleksi perangko. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Filateli tetap ada dan tetap (bisa) menarik bagi siapapun untuk mulai mengoleksi perangko.


UANG KUNO

Setiap orang mempunyai hobby yang berbeda. Ada yang senang menonton film, ada yang senang jalan-jalan di mall, ada juga yang senang mengumpulkan buku komik, dan lain sebagainya. Salah satu hobby yang cukup langka adalah mengumpulkan uang kuno, atau dalam bahasa kerennya disebut Numismatik. Hobby yang satu ini termasuk unik, karena kesukaran dalam memperoleh informasi maupun "barangnya" itu sendiri. Selain itu, hobby jenis ini sangat menuntut kesabaran, ketelitian dan tentu keuangan yang mencukupi.

Untuk menjadi seorang kolektor yang baik, banyak sekali hal-hal yang perlu dipelajari. Pertama, seorang kolektor harus mempunyai minat dan kemauan untuk belajar. Banyak literatur dan perkumpulan yang dapat dijadikan acuan.

==============================

Jika anda tertarik untuk memiliki sebagian atau seluruh koleksi perangko dan uang kuno saya, hubungi saya di alamat email : eko.chandra.nugraha@gmail.com (sertakan harga penawaran anda dan no.telp yang dapat saya hubungi). Terima kasih atas kunjungan anda.


1 komentar: